1. Tabrakan Antar Galaksi 
Ternyata  galaksi pun dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang lebih 
 mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi 
 Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasi tabrakan Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun.

Credit: F. Summers/C. Mihos/L. Hemquist
2. Quasar
Quasar  tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita lihat. 
Benda ini  melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi 
yang  digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang sangat 
besar  sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah quasar 3C
 273,  yang dipotret pada 1979.
Credit: NASA-MSFC
3. Materi Gelap (Dark Matter)
Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter)  
merupakan penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan 
 dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya  
bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole. Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini.
Credit: Andrey Kravtsov
4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)
Gelombang  gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang 
diprediksi oleh  teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya 
menjalar dalam  kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para 
ilmuwan berharap  dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik 
kolosal, seperti  bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas.
 LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini.
Credit: Henze/NASA
5. Energi Vakum
Fisika  Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan,
 ruang  kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik “virtual”
 yang  secara konstan diciptakan dan dihancurkan. Partikel-partikel yang
  menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, 
 berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang
  membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada 
yang  benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta.
Credit: NASA-JSC-ES&IA
6. Mini Black Hole
Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru  dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holes
  tersebar di tata surya kita, masing-masing berukuran sebesar inti  
atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini  
merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu  
dengan cara yang berbeda.
Credit: NASA-MSFC
7. Neutrino
Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan
yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.
Credit: Jeff Miller/NSF/U. of Wisconsin-Madison
8. Ekstrasolar Planet (Exoplanet)
Hingga  awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita 
sendiri.  Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200
  ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita. Pencarian bumi
  kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya  
percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan  
beberapa dunia seperti di bumi.
Credit: ESO
9. Radiasi Kosmik Latarbelakang
Radiasi  ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang 
merupakan sisa  radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam 
semesta. Pertama kali  dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio 
yang nampak tersebar di  seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap 
sebagai bukti terpenting dari  kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang
 akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat  Fahrenheit (-270 Celsius).
Credit: NASA/WMAP Science Team
10. Antimateri
Seperti  sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga 
mempunyai  versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut 
antimateri.  Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif, 
namun  antimaterinya positron memiliki muatan positif. Materi dan 
antimateri  akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan massa
 mereka akan  dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein 
E=mc2. Beberapa  desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin 
antimateri.
Credit: Penn State U. /NASA-MSFC
2. Quasar

Credit: NASA-MSFC
3. Materi Gelap (Dark Matter)

Credit: Andrey Kravtsov
4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)

Credit: Henze/NASA
5. Energi Vakum

Credit: NASA-JSC-ES&IA
6. Mini Black Hole

Credit: NASA-MSFC
7. Neutrino

yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.
Credit: Jeff Miller/NSF/U. of Wisconsin-Madison
8. Ekstrasolar Planet (Exoplanet)

Credit: ESO
9. Radiasi Kosmik Latarbelakang

Credit: NASA/WMAP Science Team
10. Antimateri

Credit: Penn State U. /NASA-MSFC




0 komentar:
Posting Komentar